Senin, 11 Juni 2012

Piston Favorit Bore Up !!


Penyuka bore up dan stroke up makin menggila. Makanya kini banyak muncul piston aftermarket favorit. Dari buatan FIM hingga Hi Speed yang from Thailand.



















Ukuran dan desain mendekati gaya kompetisi. Bahkan seperti kepunyaan spesial engine alias SE. Material yang digunakan lebih kuat.

Asyiknya piston yang baru nongol ini tersedia bukan hanya untuk Yamaha. Tapi juga tersedia untuk Suzuki yang kebanyakan pakai kepunyaan Satrai F-150 untuk drag bike atau balap malam hari.

Material yang digunakan kalau yang buatan FIM lebih kuat. Bahkan proses pengerasan lebih keras dan rigid.

Antara yang buatan FIM dan Hi Speed sudah dilengkapi lapisan teflon. Sehingga bukan saja lebih licin. Tapi, juga lebih halus di soal suaranya. Kalau orang bule bilang tidak noise atawa tidak berisik.

Untuk dome juga lebih jenong. Sehingga bisa atur kompresi. Tinggal papas tingkatan jenong sesuai keinginan.

Minggu, 10 Juni 2012

Cara korek lubang isap dan buang di kepala silinder






Kiri versi lama, bos klep dipotong dan di bawah bos klep ditambal lem. Kanan versi baru, tak perlu potong bos klep. Tapi, di bawah bos klep dibuat cekung membulat mengikuti diameter dalam sitting klep 



Sekarang korek lubang isap dan buang di kepala silinder jadi mudah. Karena ditunjang flowbench yang bisa mengukur mendekati debit gas bakar sebenarnya.

Namun bukan berarti yang tidak punya flowbench harus tenggelam. “Berdasarkan pengukuran dengan flowbench bisa diambil beberapa pelajaran,” jelas Tomy Huang, bos BRT yang sudah lama memiliki alat ukur canggih itu.

Misalnya zaman dulu ketika mengorek lubang isap. Selalu membuang bos klep yang nongol di tengah lubang. Katanya menghalangi laju gas bakar. Makanya perlu dipangkas.

Padahal, setelah menggunakan flowbench tidak perlu dipangkas. “Yang penting target cfm (cubic feet per minute) yang diinginkan sudah tercapai,” jelas Pak Tomy.

Sabtu, 09 Juni 2012

Seting Pick Up Pulser Motor




















Untuk keperluan balap, banyak yang aplikasi magnet dari motor lain. Misalnya di road race yang umumnya banyak menggunakan magnet spesial engine.

Namun setelah pasang magnet, masalahnya tidak langsung beres. Harus diikuti dengan pemasangan pulser yang benar pula. Tentunya agar menghasilkan performa dan kerja mesin yang normal.

Menurut Tomy Huang dari Bintang Racing Team (BRT), ada dua yang diperhatikan. Pertama, posisi pulser dari tonjolan di magnet (pick up pulser). Tonjolan atau untuk sensor ini sangat menentukan.

Ketika posisi piston sedang TMA (Titik Mati Atas), posisi ujung belakang tonjolan di magnet berada 15 derajat dari pulser. Artinya jika pulser dipasang di atas magnet atau pas di tengah, posisi tonjolan magnet ada di depan atau sebelah kiri.